Rabu, 05 Februari 2014

Lagan ilir. yah itu salah satu desa di kecamatan Kuala jambi lebih tepatnya perbatasan antara kecamatan mendahara  dan Kuala jambi.
di Desa itu pula lah saya dilahirkan, walaupun sebenarnya ayah dan ibu berdomosili di Tanjung solok yakni juga salah satu kelurahan di kecamatan Kuala jambi tadi.
pemandangan di desa ini masih sangat alami. kita masih dapat menjumpai tanaman bakau yang tumbuh ditepi-tepi sungai desa ini.
ada 2 cara yang bisa ditempuh untuk sampai kedesa tempat tinggal nenek saya ini, pertama dengan menggunakan speedboat yaitu jenis kendaraan yang memakai mesin berbahan campuran bensin dan oli yang rutenya melewati laut.
dan yang kedua menggunakan rute darat, dulu waktu masih belum banyak kendaraan, orang-orang biasanya menempuh rute ini dengan berjalan kaki yang jaraknya sekitar 6 KM dan memakan waktu sekitar 60 menit perjalanan dari kampung ku. karena sekarang teknologi sudah sedemikian pesat jadi jika menggunakan sepeda motor waktu tempuhnya hanya sekitar 10 menit saja, bayangkan teknologi memang sangat membantu.
di desa tempat lahirku ini penduduknya kebanyakan adalah petani kelapa kopra. dan juga pinang biasanya cuma sebagai sampingan.
di sini baru-baru ini sudah masuk listrik itupun massih menggunakan mesin diesel yang membuat harga listrik jauh lebih mahal dari harga biasanya.
Wisata yang bisa di lihat disini yah itu dia Hutan Mangrove dengan pohon bakau yang masih alami, entah sekarang mungkin sedikit berkurang jumlah tanaman bakaunya, karena penduduknya masih belum terlalu memperhatikannya juga disini sering terjadi erosi yang menyebabkan tanaman hanyut lepas ke laut. oh ya baru-baru ini juga disini udah didirikan sebuah tower komunikasi karena memang dari dulu hanya mengandalkan sinyal dari toweer yang ada di Kecamatan kuala jambi.